Kamis, 29 September 2011
KADO TERAKHIR UNTUK ILHAM FAUZIE
”dek, yuk kak rafa anter k sekolah!” terdengar suara kakakku dibalik pintu. tak lama pintu itu ku buka dan ku temui orang yg berarti dihidupku slama ini yg menatapku penuh arti, aku hanya memberi senyuman kepadanya. namaku DEA ANANDA TANUBRATA, aku putri bungsu dari keluarga Tanubrata. Seperti biasa aku tak lupa membawa earphone. diperjalan, aku mlontarkan sebuah pertanyaan kpada kak rafa.
“kenapa aku harus dianter terus kak ?” kak rafa terlihat kaget mendengar pertanyaanku, dia hanya diam, aku terus menatapnya. Dia membalas tatapanku dg mata berkaca-kaca.
“karna kamu orang spesial dek” aku hanya membuang muka menatap k depan. Aku tak mau banyak tanya karna aku tau itu buat dia terluka. Aku hanya diam sampai mobil berwarna coklat milik kak rafa berhenti tepat didepan gerbang sekolahku.
“jaga diri baik-baik ya dek. Kalo ada apa-apa kabari kakak !” teriak kak rafa kpadaku yg hanya tersenyum melambaikan tangan kpada kak rafa.
Beruntungnya aku memiliki kakak seperti kak rafa, slalu ada disampingku.
“Dea ! Kemana aja 2 minggu gak masuk sekolah ?” sapaan yg berbuntut pertanyaan itu terucap dari mulut ilham. Beruntung juga aku punya sahabat seperti ilham.
“gak kemana-kemana ham :) biasa bantuin bisnis mama, kan kak rafa cwok jadi aku yg bantuin.”
“oh gitu ya? Oh ya, jangan lupa yaa dateng k birthday partyku ya dey ! Awas kalo km gak dateng !” ilham memberi sbuah undangan. Tertulis “29 agustus pukul 19.30 wib.” apa aku bisa dateng ? Terlintas dalam benakku saat Aku meninggalkan ilham.
Tetotetot. suara ponsel berbunyi bertanda ada massage.
“From : Iam
Dea, km dimana ? Kok aku cri dikelas gak ada?”
“To : Iam
dea pulang ham, ada urusan mendadak. By. Rafa.”
sementara dalam tidurku aku bertanya “apa aku masi kuat ? Apa aku bisa dateng k birthday party ilham ? Dear god, aku berharap aku diberi satu kesempatan untuk datang besok.” dan aku terbangun dari tidurku. Yg pertama aku lihat hanyalah seseorang yg sedang menangis disampingku.
Terlihat Ilham sedang menangis disampingku.
“Ilham ?” kataku lirih karna kondisiku yg tak memungkinkan.
“Dey, kamu jahat dey! Kamu bohong sama aku. Kamu, kamu gak tau gmana hancurnya hati aku, waktu aku tau kamu dirumah sakit dey selama ini !” tak kuasa aku melihat airmata yg terlintas dipipinya, airmataku pun ikut mentes seketika tanpaku sadari.
“ham ! Dengerin aku ham. Aku gak mau kamu tau aku sakit. Aku gak mau kamu sedih gara-gara aku ham. Aku gak mau kamu, kamu..”
“ssttt, dey kita sahabat dey, aku peduli sama kamu, aku berhak tau kamu sakit dey karna aku PEDULI dey.” kata-kata ilham yg buatku terbelenggu.
“ham, aku mau sendiri.” ilham mungkin memahamiku dan meninggalkanku sendiri dg kak rafa. Mungkin ilham pulang, lebih baik begitu. Aku tak tega melihat sahabatku menangis karna aku. Aku yang tak berdaya. Aku yang sudah tak bisa apa-apa lagi.
“Dear god, berikanlah ilham senyuman saat aku melihatnya nanti, karna aku selalu, aku selalu tersenyum saat melihat dia, aku inginkan senyuman saat aku melihat dia god. Amin~” saat aku berdoa, saat kak rafa disampingku mendengar doaku, tanganku yg digenggamnya basah karna airmatanya.
“kak rafaa, nanti kalo aku pergi, kak rafa harus jaga diri baik-baik yaa. Kak rafa gak boleh nakal sama mama yaa. Kak rafa harus jagain mama, dea mau nyusul papa, mau nemenin papa.” aku yg tersenyum menghapus air mata kak rafa.
“Dek, kamu gak boleh ngomong gitu dek! Adek gak mungkin ninggalin kak rafa sama mama sendirikan ? Adek sayang kak rafa sama mama kan ? Adek pasti sembuh ! Kak rafa yakin itu” aku hanya tersenyum dan tertidur detak jantungku sudah tak berdetak. Ilham yang ternyata dibalik pintu kamar aku dirawat sedari tadipun berlari menghampiriku.
“DEY !! KAMU GAK MUNGKIN NINGGALIN AKU KAN !! INI CUMA BOONGKAN ?” ilham yg memegang bahuku sambil menangis membuat kak rafa tak sanggup melihat ini semua dan pergi.
“Dey! Besok bithday party aku dey, apa ini kado buat aku dey? Kamu jahat dey.” ilham hanya menangis melihatku.
“Ilham, ini dari dea buat kamu.” kata kak rafa saat dipemakamanku dan langsung pulang. Ilham menonton CD dariku.
CD bercover Keropi yg aku buat memang untuk Ilham. Ilham melihat CD itu tepat bergantinya hari dimana hari spesial untuk dia pukul 00.00 wib
video player -> sound treak - geby. tinggal kenangan
aku masi terdiam tertunduk, satu menit, dua menit, akhirnya aku angkat bicara.
“hay ham.. Sorry aku gak bisa dateng k birthday party kamu, bukan karna aku gak peduli sama kamu. Tapi situasi yg telah berbeda sekarang. Aku berdoa, aku diberi kesempatan walau sebentar agar aku bisa datang k birthday party kamu. Tapi sayang tuhan belum mendengar doaku. Aku sengaja buat video pribadi ini untuk kamu ham. Aku sengaja buat ini jauh-jauh hari saat aku sudah diberi tau dokter umurku tak lama, aku takut gak sempet ngucapin k kamu ham, karna aku takut sebelum kamu ulang tahun kita udah berbeda dunia. Seperti ini.. Akuu ?” aku tertunduk lagi sejenak.
“kalo aja waktu aku banyak pasti aku udah nyiapin pesta spesial buat kamu, tapi tuhan berkata lain ham. Sorry, sebelumnya aku gak pernah cerita aku sakit, karna aku gak mau kamu tau, aku gak mau kamu sedih, aku mau kamu slalu senyum. Sorry ham, aku gak bisa tepatin janji kita dulu buat sahabatan sampai kita tua nanti, tapi nyatanya aku tiada sebelum aku tua ham. Ham, kamu jagain mama aku yaa. Kamu juga jaga diri. Aku pasti kangen kamu ham. I heart you ! Happy birthday ham, ini kado terakhir untuk kamu Ilham fauzie karna ini pertemuan yg terakhir, bye..” aku menutup pembicaraan yg diteruskan foto kebersamaanku dan ilham semasa kecil sampai pertemuan terakhir.
“dear god, tolong jagain dey aku yaa, kalo dia nakal jitak aja. :) god, aku mau Dey disana selalu tersenyum disana, Amien. Dey aku berdoa kamu bahagia disana, thanks ya dey~” ilham terhenti tak kuasa menahan tangis.
“thanks banget kado terakir ini kado yg paling indah, saat bersama kamu itu kenangan yg berarti. Dey~ aku juga pasti kangen kmu dey. I heart you back dey. Bye~” ilham tersenyum menghapus air matanya.
The End~
Langganan:
Posting Komentar (Atom)

eeeciee. ngarep banget si kak ilham mbaca far :p
BalasHapusIh biarin hidup berawal dari mimpi o:)
BalasHapus